Monday, February 27, 2012

Mengapa kulit kita memerlukan pelembab?

Produk pelembab diperlukan untuk kulit karena kulit dapat mengalami kekeringan, suatu kondisi yang tidak diiginkan karena mengganggu penampilan seseorang.
Kulit menjadi kering karena kehilangan air dari permukaan kulit atau akibat terganggu atau rusaknya mekanisme penahan air pada kulit yang disebut sebagai lapisan ganda lipid dan NMF. Apabila hilangnya air dari permukaan kulit lebih cepat daripada kecepatan air yang dapat digantikan oleh siklus air trans-epidermal normal, maka dapat mengganggu proses desquimasi dan menyebabkan kulit menjadi kering dan terlihat bersisik. Perlu diingat bahwa kulit kering hanyalah kering (kurang air) pada lapisan superfisial stratum korneum kulit. Lapisan ini menjadi kering karena lapisan ini kehilangan kemampuannya untuk menyimpan air meskipun masih terdapat air pada lapisan di bawah stratum korneum.


Kulit dapat menjadi kering, selain disebabkan oleh pengaruh lingkungan juga disebabkan oleh pemakaian sedian pembersih, seperti sabun.

Faktor lingkungan, seperti angin dan kelembaban yang rendah, dapat menyebabkan hilangnya air pada daerah superfisial stratum korneum. Seperti halnya angin dapat mengeringkan pakaian di tempat penjemuran dengan meningkatkan penguapan, demikian juga angin akan meningkatkan penguapan air dari korneosit. Efektivitas kemampuan pengeringan oleh angin tergantung pada kelembaban udara yang dihembuskan serta jumlah NMF pada stratum korneum. Jika kelembaban udara tinggi, NMF kulit mungkin masih mampu menahan air yang terdapat dalam matriks protein yang ada pada korneosit, tetapi pada kelembaban rendah, NMF tidak lagi mampu menahan air. Jika NMF habis, maka tidak ada lagi yang mampu menahan air pada kelembaban rendah sehingga kulit menjadi sangat kering.

Temperatur juga dapat mempengaruhi kondisi kulit. Semakin dingin udara, semakin sedikit air yang terkadung dalam udara dingin ini. Sehingga dalam keadaan setimbang, pada kelembaban relatif 60%, kulit akan menjadi kurang lembab pada suhu dingin jika dibandingkan pada kelembaban relatif 60% pada udara yang hangat. Selain itu, suhu rendah mempengaruhi pergerakan dan fleksibilitas lipid stratum korneum yaitu lipid stratum korneum menjadi rapuh dan kurang fleksibel sehingga dapat menyebabkan retakan pada daerah kulit yang terkena goresan atau gosokan. Temperatur hangat secara normal tidak menyebabkan kulit menjadi kering kecuali jika kelembabannya rendah.

Radiasi sinar UVB yang kuat dapat mempengaruhi mekanisme normal kulit dalam memproduksi NMF, yaitu menyebabkan berkurangnya produksi NMF sehingga kulit menjadi kering dan rapuh. Radiasi ultraviolet juga berinteraksi dengan lipid stratum korneum menghasilkan lipid peroksida, yang selanjutnya berkontribusi terhadap keringnya kulit dengan mengganggu regulasi dan efisiensi lapisan ganda lipid.

Produk pembersih, merupakan bahan yang sangat potensial menyebabkan kerusakan mekanisme penyimpanan air dalam kulit dan yang lebih mengejutkan, air sendiri juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering karena mampu mencuci bersih NMF.
 
Berbagai macam desain produk pelembab ditujukan untuk menangani pengaruh lingkungan dan penggunaan pembersih pada kulit yang selanjutnya memunculkan berbagai macam produk pelembab di pasaran.

No comments:

Post a Comment