Pada saat ini, terdapat banyak sekali produk pelembab di pasaran. Konsumen memiliki banyak alasan untuk memilih antara satu emulsi pelembab dengan emulsi pelembab yang lainnya, sedangkan industri berusaha menciptakan beragam produk untuk memperoleh komposisi pelembab yang paling sesuai untuk kebutuhan konsumen dengan memvariasi kombinasi dan komposisi minyak, humektan serta emolien.
Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan bervariasinya produk pelembab di pasaran, antara lain:
Penampilan/estetika produk
Konsumen menilai penampilan produk akhir yang dihasilkan oleh industri berbeda satu sama lain, seperti tekstur, kecepatan absorpsi, iritasi yang timbul setelah pemakaian, perasaan setelah dipakai serta bau atau wewangian yang ditambahkan ke dalam pelembab. Beberapa konsumen menyukai produk dengan wewangian yang menyengat dan ada pula konsumen yang menyukai produk yang lebih lembut. Meskipun demikian, kebanyakan pelembab hanya menggunakan wewangian yang lembut karena mempunyai kemungkinan untuk dapat diterima secara luas oleh konsumen. Industri kosmetik mengembangkan suatu produk pelembab yang mempunyai beberapa kelebihan dalam merawat kulit dan hal ini bertujuan untuk menambah estetika dari produk yang dihasilkan serta dapat dijadikan alasan agar konsumen memilih produk yang dibuatnya.
Pesepsi terhadap performa produk
Konsumen akan memilih produk yang dipikir oleh konsumen dapat bekerja sesuai dengan keinginan mereka. Persepsi terhadap performa produk merupakan hal yang kompleks, terutama dipengaruhi oleh bukti performa keunggulan produk dan bagaimana cara industri menyampaikan keunggulan produk tersebut kepada konsumen. Sebagai contoh, kebanyakan wanita percaya bahwa kulit kering menyebabkan kerut pada kulit dan mereka memunyai pandangan bahwa pelembab penting untuk menjaga keremajaan kulit. Catatan bahwa produk pelembab tidak mencegah terjadinya kerut pada kulit kecuali produk tersebut mengandung sunscreen. Jadi sebenarnya, apa yang dipikirkan konsumen mengenai performa suatu produklah yang akan mendorong konsumen tersebut untuk membeli produk yang diinginkan. Oleh karena itu, persepsi terhadap performa produk merupakan hal yang sangat penting, bukan semua evaluasi klinis yang telah dievaluasi oleh industri pembuat produk tersebut.
Tipe kulit
Kulit muka biasanya dikategorikan sebagai kulit normal, berminyak, kering atau kombinasi. Klasifikasi lebih jauh lagi adalah klasifikasi sensitivitas kulit, dengan kurang lebih 40-50% konsumen wanita mempunyai klasifikasi kulit wajah yang sensitif. Sehingga klasifikasi lebih detil menjadi: kulit kering dan kulit kering/sensitif. Individu dengan pembawaan atopik (yaitu yang menderita atopik dermatitis atau keluarganya ada yang menderita atopik dermatitis dalam gennya) cenderung mempunyai kulit kering, gatal dan kulit yang mudah teriritasi. Kulit wanita sering berubah karena pengaruh menopouse.
Lingkungan/iklim
Kondisi lingkungan yang ekstrim menyebabkan kondisi kulit menjadi kering, produk heavy duty diperlukan untuk memperbaiki kondisi seperti ini. Sebaliknya, kondisi lingkungan yang nyaman memerlukan produk pelembab yang lebih lunak.
Kulit etnik. Keragaman kebutuhan konsumen terhadap pelembab ternyata berhubungan dengan masalah etnik, dari etnik mana konsumen berasal. Meskipun terdapat beberapa perbedaan fisiologi kulit, selain perbedaan warna kulit tentunya, ternyata mekanisme proses mengeringnya kulit secara garis besar adalah sama pada semua tipe kulit. Kulit yang kering akan lebih tampak pada warna kulit yang lebih gelap daripada kulit yang lebih terang sehingga mengakibatkan perbedaan perlu tidaknya perlindungan kulit terhadap sinar matahari. Hal ini menjelaskan mengapa faktor kultural lebih menentukan dalam pemilihan suatu produk pelembab daripada kebutuhan kulit itu sendiri terhadap kelembaban yang sesungguhnya. Industri berusaha untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap daerah sehingga memunculkan produk-produk pelembab yang berbeda-beda untuk daerah yang berbeda-beda.
Faktor emosional
Fakta bahwa persepsi berperan penting dalam penilaian konsumen terhadap keunggulan suatu produk memicu industri untuk menciptakan produk baru sesuai dengan yang diinginkan konsumen - terdapat komponen emosional pada penilaian konsumen terhadap performa dan keunggulan produk. Oleh karena itu, pelembab seperti produk perawatan kulit yang lain dikembangkan untuk memenuhi baik kebutuhan fungsional maupun emosional.
Bagian tubuh
Kebutuhan dan perhatian konsumen pada perawatan kulit dimulai dari wajah dan setelah itu baru pada tubuh.Di pasaran terdapat perbedaan yang jelas antara produk untuk wajah dan tubuh (termasuk tangan). Untuk perawatan wajah terdapat produk pelembab yang umum, pelembab di sekitar mata, dan produk pelembab yang dikhususkan untuk daerah leher. Untuk perawatan tubuh terdapat produk yang multi fungsi dan produk yang spesifik untuk tangan, kaki, sikut dan lutut, daerah paha, payu dara dan daerah dada.
Pekerjaan
Terdapat beberapa pekerjaan yang cenderung dapat merubah kondisi kulit. Sebagai contoh seorang perawat lebih sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun yang dapat menyebabkan kulit tangan menjadi kering. Contoh lain adalah orang yang bekerja di dalam ruangan ber AC yang mempunyai kelembaban udara rendah, juga memicu terjadinya kekeringan pada kulit. Oleh karena itu dibutuhkan suatu cream pelembab khusus yang mampu menghambat terjadinya kekeringan kulit, supaya kulit tidak menjadi kering akibat aktivitas maupun kondisi lingkungan selama delapan jam sehari.
Travel
Meskipun bukan merupakan faktor yang dominan dalam menentukan tipe produk, penting untuk menyadari bahwa perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan pesawat terbang lebih cepat daripada kecepatan kulit beradaptasi dengan lingkungan barunya. Kulit mengatur tingkat NMF untuk menyesuaikan kebutuhan kelembaban kulit di lingkungan barunya. Pada lingkungan yang panas dengan kelembaban udara tinggi, produksi NMF lebih sedikit daripada di lingkungan dingin dengan kelembaban udara rendah. Dibutuhkan beberapa hari untuk menyesuaikan level NMF di lingkungan yang baru.
Usia
Pasar pelembab menunjukkan bahwa segmentasi usia berhubungan dengan perubahan kebutuhan kulit. Kebutuhan spesifik konsumen terhadap pelembab berkembang sesuai dengan spektra usia. Pada anak muda, terutama perempuan, penampilan merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pada usia tua, mereka ingin tampil sedemikian sehingga kelihatan lebih muda. Terdapat kesadaran bahwa usia dan kondisi kulit sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang dapat merusakkan kulit seperti sinar UV yang berasal dari matahari dan, khususnya pada wanita, perubahan yang mengarah pada kondisi kulit yang memburuk yang terjadi pada masa menopouse. Hal ini merupakan suatu celah suatu industri kosmetik untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang dipengaruhi oleh usia konsumen.
Sekarang kita telah mengetahui mengapa terdapat berbagai macam produk pelembab, padahal hanya ada dua metode bagaimana kulit dapat terjaga kelembanannya. Jumlah produk yang banyak disebabkn karena semua faktor-faktor tersebut.
No comments:
Post a Comment